Thursday, October 1, 2009

Hidup Bukan Untuk Gaul

Sungguh, anak-anak sekarang makin pintar juga makin 'nakal'. baru saja saya lihat dua anak manusia yang bukan mukhrim berduaan di tempat yang lumayan sepi. bukan mau ngintip, saya kebetulan lewat aja kok. Entah mengapa, di jaman yang modern ini media yang sangat canggih digunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Semisal, internet, televisi, ataupun handphone. Ketiga media itu awalnya hanya untuk berkomunikasi untuk mendapatkan informasi saja.

Perkembangan anak jaman sekarang makin tak karuan. salah satunya yang sangat membuat saya tak percaya, salah satu saudara waktu masih duduk di bangku SMA yang kebetulan kelas 3 (sekarang sudah keluar 1 tahun yang lalu) sudah menjadi ibu. yupp... dia hamil dan sudah punya buah hati. Laki-laki yang sudah menghamilinya kini pergi meninggalkannya. saya jadi kasian dengan saudara saya itu. Bukan berarti kesalahan bukan tertancap pada dirinya. Ibarat pepatah, berani main api harus berani terbakar.

Pergaulan remaja sekarang harus penuh dengan pengawasan orang tua. Jika orang tua tak penuh pengawasannya, si anak bisa kebablasan. Kemungkinan faktor yang mempengaruhi adalah lingkungan masyarakat, teman, dan masalah keluarga. Contoh dalam lingkungan masyarakat adalah bagaimana si anak bergaul. poin-poin yang harus dicatat adalah bagaimana hubungan anak terhadap lingkungan di masyarakatnya. Contoh dalam bergaul dengan teman sepermainan adalah apakah teman anak ini bergaul dengan positif. sering sekali teman mengajak membolos, merokok, mengucapkan kata-kata kotor pada si anak agar diakui semua orang kalau dia "gaul". sering saya mendengar kata "kalo cowok nggak ngerokok nggak gaul, cemen" dari teman SMP saya. jujur, saya belum pernah merokok. toh, merokok tidak menghasilkan apa-apa bagi saya. malah merokok dapat merugikan saya.

bukan hanya orang tua saja yang harus berperan. yang paling berperan penting adalah diri anak itu sendiri. jika ia sadar akan tanggung jawab ia didunia pasti dia akan berperilaku positif. anak yang boleh dikatakan dewasa adalah orang yang bisa membedakan jelek dan buruknya suatu perilaku. himbauan pada anak-anak indonesia, sebenarnya kita ini cerdas dan bermasa depan cerah. hanya saja kita masih dibutakan oleh kenikmatan didunia. ingat, diatas langit masih ada langit. hidup bukan didunia saja. kita pasti akan menemukan kehidupan yang kekal abadi.

No comments:

Post a Comment