Saturday, October 31, 2009

5 jurus bermain gitar

Minimnya skill bermain gitar membuat suasana fellowship di berbagai
persekutuan kantor / sharing group kadang jadi kaku dan kurang bergairah. Skill
semacam ini memang tidak hanya didapat dalam waktu singkat. Tapi 5 jurus
singkat di hawah ini mungkin dapat membantu jika Anda melatihnya secara
konsisten selama minimal 3 hulan, dan setiap harinya selamma 1 hingga 2
jam.

Jurus 1: jangan Lupa Kunci

Kunci adalah nyawa dari permainan gitar. Tanpa kunci, meski kita tahu semua
jurus ritem, dijamin kita tidak akan pernah tahu bunyinya seperti apa.
Pelajarilah semua kunci dasar seperti C, D, E, F, (3, A, B) beserta semua bentuk
minor dan #nya (kecuali untuk kunci B memakai bentuk Bb). Biasanya buku tentang
kunci-kunci ini dijual bebas di pasaran. Satu tips yang patut diingat,
sebenarnya bentuknya begitu-begitu saja. Jangan dibuat pusing dengan nama-nama
yang berbeda. Contoh: bila kunci C digeser sejauh 2 fret akan menghasilkan kunci
D, padahal bentuknya sama, hanya letaknya yang berbeda.

Jurus 2: Dua Teknik Dasar

PETIKAN: Ketika memetik gitar, tidak perlu membayangkan harus seperti lagu
"KKEB"-nya Andre Hehanusa atau "Tears In Heaven"-nya Eric Clapton. Sebaliknya,
petiklah dengan sederhana seperti 3 contoh berikut ini:

Perhatikan posisi jari: jari jempol untuk 3 senar bas, sedangkan 3 senar
lainnya dipetik oleh 3 jari pada gamhar.
Penyederhanaan: jari jempol=1, jari
telunjuk=2, jari tengah=3 dan jari minis=4.
1. 1-2-3.4.3-2 dengan l
berpindah-pindah bas
2. 1-2-3-4-2 dengan 34 dipetik bersamaan
3. 1.234
dengan 234 dipetik hersamaan sebanyak 3x.

Setelah Anda nmencoba ketiganya, GABUNGKAN SEMUA TEKNIK! Memainkan lagu
KKEB bukan impian lagi.

RITEM: Ini hal yang sebetulnya sederhana. Kalau pengamen jalanan saja
tekniknya bagus, mengapa kita tidak? Alasan utama ketidak-mampuan ini adalah
kurangnya latihan. Jika Anda sungguh serius, sisihkan waktu untuk melatihnya
minimal 1 jam sehari. Latihan: Untuk ritem sederhananya dibagi menjadi ritem ke
bawah dan ke atas. Untuk ke bawah= l dan ke atas=2.
1. 1-1-2-2-1
2.
1-2-2-1-2-2-1

Jurus 3. Jangan Lupa Bawa Buku Nyanyian

Sekarang buku lagu-lagu Praise & Worship yang lazim digunakan dan sudah
banyak dijual bebas di pasaran. Biasanya apa yang tertera di buku-buku semacam
ini sudah disederhanakan sehingga menyanyikannya pun mudah saja.

Jurus 4: Berlatih Running Chord Untuk Bermazmur

Sebelum kita bisa membawa orang lain agar mengalami saat yang indah dalam
memuji & bermazmur bagi-Nya, kita harus mengalaminya terlebih dulu. Cobalah
untuk berdiam diri dengan bermazmur bagi-Nya dengan menggunakan running chord
4/4 seperti misalnya (jika bermain di kunci C): C-F, C-AmDm-G, F-Em-Dm-G.
Semakin sering dilantunkan, feeling Anda akan semakin terasah dan Anda akan
terheran-heran melihat perkembangan skill Anda.

Jurus 5: Percaya Diri
Percaya diri! That's the best thing.
Walau Anda banyak melakukan kesalahan (terutama biasanya salah kunci), lanjutkan
saja dengan tertawa bersama teman-teman Anda. Dijamin, mereka semua pasti ikut
tersenyum. Toh pada akhirnya, bukan permainan gitar/nyanyian kita yang diterima
oleh-Nya, tapi kesungguhan hati kita.


sumber : gema.sabda.org

4 Pilar untuk membuat blog yang bagus

Bagaimana cara membuat blog yang hebat? Sebuah posting menarik mengenai pilar-pilar dalam membuat blog mungkin bisa dijadikan salah satu jawaban atau penjelasan. Berikut saya coba membaginya:

Pilar 1: Posting yang Bermanfaat
Saat memilih entri untuk posting blog, coba tanyakan pada diri kita sendiri: apakah posting ini akan bermanfaat bagi orang lain? Semakin besar efek atau manfaat yang akan ditularkan oleh sebuah topik, semakin besar peluang topik tersebut untuk dijadikan entri yang bagus untuk blog.
Saat menuliskannya, usahakan posting tersebut dilengkapi dengan taut-taut terkait sebagai resources bagi pembaca. Tujuannya, agar posting kita tersebut semakin bermanfaat.

Pilar 2: Olah Jadi Headline yang Bertenaga
Ketika sebuah topik yang bagus sudah di tangan, langkah selanjutnya adalah menjadikannya head-line alias kepala berita. Caranya? Raciklah topik tersebut sehingga menjadi sebuah posting yang penting dan pertajam dengan judul yang berisi dan mengundang rasa ingin tahu.
Judul yang tak bermakna seperti “Aduuuh !!!” tentu tak ada apa-apanya dibanding, misalnya, “Lima Jurus Pamungkas Atasi Migren”. Jadi jangan anggap enteng judul.
Mengapa? Karena judul yang menarik (catchy) akan tercokok saat orang memantau posting kita pada Feed/RSS reader-nya. Jika judul sebuah posting tidak jelas, besar kemungkinan, pembaca akan melewatkannya begitu saja. (Ingat, biasanya terdapat puluhan, bahkan ratusan entri dari berbagai blog dalam sebuah RSS reader!)
Pilar 3: Sajikan Posting yang Enak Dibaca

Mengingat pembaca tidak punya banyak waktu, maka usahakanlah menampilkan posting yang gampang dibaca (scannable). Misalnya dengan menulis dengan gaya pointer atau memanfaatkan simbol seperti bullet dan lain-lain.
Pilar 4: Tulislah dengan Ringkas dan Padat

Usahakanlah menulis posting dengan ringkas, tajam dan sistematis. Jangan bikin paragraf yang terlalu panjang dan bertele-tele, kecuali Anda memang berniat menganiaya pembaca Anda
Jika sebuah ide/kalimat bisa disampaikan dalam lima atau tujuh kata misalnya, mengapa harus menyampaikannya dengan 20 kata?
Boros kata (wordy) akan membuat pembaca tidak tertarik untuk balik lagi bertandang ke blog kita dan itu pertanda tidak baik jika kita ingin lebih banyak berbagi lewat ngeblog.

Thursday, October 1, 2009

Hidup Bukan Untuk Gaul

Sungguh, anak-anak sekarang makin pintar juga makin 'nakal'. baru saja saya lihat dua anak manusia yang bukan mukhrim berduaan di tempat yang lumayan sepi. bukan mau ngintip, saya kebetulan lewat aja kok. Entah mengapa, di jaman yang modern ini media yang sangat canggih digunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Semisal, internet, televisi, ataupun handphone. Ketiga media itu awalnya hanya untuk berkomunikasi untuk mendapatkan informasi saja.

Perkembangan anak jaman sekarang makin tak karuan. salah satunya yang sangat membuat saya tak percaya, salah satu saudara waktu masih duduk di bangku SMA yang kebetulan kelas 3 (sekarang sudah keluar 1 tahun yang lalu) sudah menjadi ibu. yupp... dia hamil dan sudah punya buah hati. Laki-laki yang sudah menghamilinya kini pergi meninggalkannya. saya jadi kasian dengan saudara saya itu. Bukan berarti kesalahan bukan tertancap pada dirinya. Ibarat pepatah, berani main api harus berani terbakar.

Pergaulan remaja sekarang harus penuh dengan pengawasan orang tua. Jika orang tua tak penuh pengawasannya, si anak bisa kebablasan. Kemungkinan faktor yang mempengaruhi adalah lingkungan masyarakat, teman, dan masalah keluarga. Contoh dalam lingkungan masyarakat adalah bagaimana si anak bergaul. poin-poin yang harus dicatat adalah bagaimana hubungan anak terhadap lingkungan di masyarakatnya. Contoh dalam bergaul dengan teman sepermainan adalah apakah teman anak ini bergaul dengan positif. sering sekali teman mengajak membolos, merokok, mengucapkan kata-kata kotor pada si anak agar diakui semua orang kalau dia "gaul". sering saya mendengar kata "kalo cowok nggak ngerokok nggak gaul, cemen" dari teman SMP saya. jujur, saya belum pernah merokok. toh, merokok tidak menghasilkan apa-apa bagi saya. malah merokok dapat merugikan saya.

bukan hanya orang tua saja yang harus berperan. yang paling berperan penting adalah diri anak itu sendiri. jika ia sadar akan tanggung jawab ia didunia pasti dia akan berperilaku positif. anak yang boleh dikatakan dewasa adalah orang yang bisa membedakan jelek dan buruknya suatu perilaku. himbauan pada anak-anak indonesia, sebenarnya kita ini cerdas dan bermasa depan cerah. hanya saja kita masih dibutakan oleh kenikmatan didunia. ingat, diatas langit masih ada langit. hidup bukan didunia saja. kita pasti akan menemukan kehidupan yang kekal abadi.